Saling menghormati antara suporter Persib dan Persija untuk melakukan hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya dengan cara mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya suasana kondusif dalam setiap pertandingan maupun di luar pertandingan, dimanapun lokasi pertandingan dilaksanakan khusus di wilayah Jabar dan lainnya.

Itulah sebagian dari islah Perjanjian damai antara suporter Persib dan Persija sudah terwujud hari ini. Hal ini ditandai dengan pembacaan ikrar peryataan dan kesepakatan perdamaian bersama antara kedua suporter yang ditandantangi di Bogor, Jumat (11/4/2014).

Jujur saya merasa aneh pada idealisme Para Petinggi yang sekarang. Kenapa dengan begitu cepat nya menyetujui kata DAMAI, seharunya melalui beberapa tahap terlebih dahulu dengan mencoba turun langsung ke distrik / bikin suatu seminar dengan tema tersebut.

Bukan berbicara soal salah atau ngga nya tapi disini saya membicarakan tentang suatu demokrasi di suatu organisasi yang sudah besar nama nya yaitu VIKING PERSIB FANS CLUB sebagai pendukung setia PERSIB bandung. Sedang yang saya tau organisasi itu kan butuh anggota dan begitu juga anggota butuh suatu wadah (organisasi), jadi harus singkron alias sejalan antara organisasi dan anggota. Katanya demokarsi berada ditangan rakyat? Terus kenapa hal ini terjadi, dengan begitu saja para PETINGGI mengikrarkan kata itu tanpa melihat dan memandang kami. Bukan kami pengen dihargai tapi setidaknya kami punya hak dan apresisasi untuk berbicara dan ber agument.

Sebagai contoh dulu waktu kami VILABA (viking cilacap barat) sekitar tahun 2002 memang pernah mengikrarkan kata seperti itu didepan ketua POLRES dan DPR, karena suatu desakan. Jika kami tak menandatangi surat pernyataan itu maka POLRES dan DPR cilacap siap membuarkan paksa organisasi kami. Itu karena kami sering bentrok dengan suporter persija, Sampe - sampe kalau tiap kami kumpul selalu dijaga ketat sama POLISI. Nah yang jadi pertanyaan saya apa hal tersebut sama seperti yang kami alami..?

Emang pastinya ada sisi baiknya juga karena apapun halnya ga 100% buruk, jika kita bisa berfikir dan mau memahami. Tapi kita juga ga bisa MENDIKTE anggota / distrik kita supaya ikut akan hal tersebut, karena setiap anggota / distrik punya SEJARAH dan LATAR BELAKANG yang berbeda - berbeda.

Kita kembalikan lagi kepada diri kita masing - masing. Mau DAMAI atau NGGA jawaban nya ada pada PRINSIP dan IDEALISME kita masing - masing.

Yang terpenting dengan adanya islah atau perjanjian tersebut jangan pernah kita terpecah belah hanya karena idealisme yang berbeda. Tetap kompak dan loyal untuk terus mendukung PERSIB Bandung.

Maaf saya cuma seorang anggota yang biasa dengan pemikiran yang berantakan dan terkadang banyak omong yang ga jelas.(VILABA).